“Rekognisi pembelajaran lampau” merujuk pada proses pengakuan dan penilaian terhadap pembelajaran atau keterampilan yang telah diperoleh seseorang di luar lingkungan pendidikan formal. Ini mencakup pengakuan terhadap pengalaman kerja, pelatihan, atau pembelajaran mandiri yang dapat dianggap setara dengan mata pelajaran atau kompetensi dalam suatu program akademik. Proses ini memberikan kesempatan bagi individu untuk memperoleh penghargaan atau kredit akademis berdasarkan pengetahuan atau keterampilan yang telah mereka kuasai di masa lalu.
Contoh penerapan rekognisi pembelajaran lampau dapat ditemui dalam pendidikan tinggi atau pelatihan profesional, di mana mahasiswa atau peserta pelatihan dapat mengajukan bukti atau portofolio yang menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi tertentu. Setelah dievaluasi, hasilnya dapat berupa pengakuan kredit akademis, pembebasan dari beberapa mata kuliah, atau pemberian sertifikat kompetensi.
Proses ini mendukung pendekatan pembelajaran sepanjang hayat dan mengakui bahwa pembelajaran dapat terjadi di berbagai konteks, termasuk pengalaman kerja dan pembelajaran mandiri di luar kelas formal.
Program ini dapat diikuti oleh mereka yang Lulusan SMA atau Sederajat, Lulusan D1/D2/D3 (serta yang pernah mengikuti kuliah di perguruan tinggi tetapi tidak selesai),yang memiliki pengalaman kerja untuk dapat melanjutkan pada program sarjana.
Program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada Masyarakat untuk belajar sepanjang hayat melalui pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi. Mendorong masyarakat yang terputus kuliahnya atau tidak dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi tetapi memiliki pengalaman kerja dan kompetensi yang relevan untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi.
